Rabu, 07 Januari 2015

Sensor & Transduser

Transduser berasal dari kata “traducere” dalam bahasa Latin yang berarti mengubah. Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain. Bagian masukan dari transduser disebut “sensor ”, karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lain.

Pemilihan suatu transduser sangat tergantung kepada kebutuhan pemakai dan lingkungan di sekitar pemakaian. Untuk itu dalam memilih transduser perlu diperhatikan beberapa hal di bawah ini:
·         Kekuatan, maksudnya ketahanan atau proteksi pada beban lebih.
·     Linieritas, yaitu kemampuan untuk menghasilkan karakteristik masukan-keluaran yang linier.
·   Stabilitas tinggi, yaitu kesalahan pengukuran yang kecil dan tidak begitu banyak terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan.
·         Tanggapan dinamik yang baik, yaitu keluaran segera mengikuti masukan dengan bentuk dan besar yang sama.
·         Repeatability : yaitu kemampuan untuk menghasilkan kembali keluaran yang sama ketika digunakan untuk mengukur besaran yang sama, dalam kondisi lingkungan yang sama.
·         Harga. Meskipun faktor ini tidak terkait dengan karakteristik transduser sebelumnya, tetapi dalam penerapan secara nyata seringkali menjadi kendala serius, sehingga perlu juga dipertimbangkan.

Sensor dan transduser merupakan peralatan atau komponen yang mempunyai peranan penting dalam sebuah sistem pengaturan otomatis. Ketepatan dan kesesuaian dalam memilih sebuah sensor akan sangat menentukan kinerja dari sistem pengaturan secara otomatis.

Besaran masukan pada kebanyakan sistem kendali adalah bukan besaran listrik, seperti besaran fisika, kimia, mekanis dan sebagainya. Untuk memakaikan besaran  listrik pada sistem pengukuran, atau sistem manipulasi atau sistem pengontrolan, maka biasanya besaran yang bukan listrik diubah terlebih dahulu menjadi suatu sinyal listrik melalui sebuah alat yang disebut transducer  


Untuk memilih sensor yang tepat pada aplikasi, sebaiknya perhatikan langkah-langkah berikut:
a. Tentukan besaran apa yang akan dideteksi / diukur
b. Pilih sensor dengan prinsip kerja yang sesui dengan besaran yang akan dideteksi
c. Perhatikan ketelitian sensor yang akan digunakan
d. Perhatikan sensitifitasnya, juga tentukan apakah termasuk pasif atau aktif sensor
e. syarat-syarat secara fisik. contoh: sensor dengan bahan mudah korosi digunakan di tempat lembab.
f. Syarat lingkungan dari sebuah sensornya. contoh: sensor bekerja pada suhu -10 s.d 200 derajat celcius, maka jangan gunakan sensor tersebut diluar range.

1 komentar:

  1. Betting 101: The 5 best sports to bet on today - Sporting 100
    Football is titanium network surf freely one titanium bolts of the most popular sports in the world. titanium strength Whether 토토 사이트 홍보 you bet on football, hockey, soccer, or golf, titanium fat bike you'll be in luck

    BalasHapus